Infonew| Sukabumi
Suasana penuh khidmat menyelimuti Bukit Senyum, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (7/11/2025). Di lokasi yang menghadap Samudra Hindia itu, Wakil Komandan Korps Brimob Polri Irjen Pol Reza Arief Dewanto memimpin langsung prosesi peletakan batu pertama pembangunan Tugu Pelopor Brimob Polri.
Momentum ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan sejarah Brimob, sekaligus bentuk penghargaan atas dedikasi panjang pasukan pelopor dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Danpas Pelopor Korbrimob Polri Brigjen Pol Gatot Mangkurat Putra, Danpas Gegana Korbrimob Polri Brigjen Pol Mulyadi, jajaran Forkopimda Kabupaten Sukabumi, Kapolres Sukabumi AKBP Dr. Samian serta sejumlah tokoh masyarakat dan saksi sejarah pendaratan pasukan pelopor, Drs. Sugeng.
Dalam sambutannya, Irjen Reza menegaskan bahwa pembangunan tugu ini memiliki makna mendalam. “Tugu ini bukan sekadar bangunan simbolik, tetapi representasi semangat juang dan loyalitas anggota Brimob dalam menjalankan amanat negara,” ujarnya dengan tegas.
Menurutnya, Bukit Senyum dipilih sebagai lokasi pembangunan bukan tanpa pertimbangan. Bentang alamnya yang langsung menghadap laut dinilai menggambarkan karakter Brimob yang tangguh dan tak gentar menghadapi tantangan.
“Dari tempat ini, kita ingin menunjukkan bahwa Brimob selalu siap menghadapi ombak besar, tetap berdiri tegak demi merah putih,” katanya.
Irjen Reza juga menjelaskan filosofi desain Tugu Pelopor yang berbentuk persegi lima sebagai lambang Pancasila. Di bagian tengahnya terdapat roda kompas Brimob, melambangkan arah dan keteguhan hati prajurit dalam mengabdi untuk bangsa.
Ia mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan masyarakat Desa Citepus yang telah memfasilitasi lahan pembangunan tersebut.
“Kami sangat menghargai sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan jajaran Brimob. Semoga tugu ini menjadi simbol kebanggaan bersama, bukan hanya bagi Korps Brimob tetapi juga bagi warga Sukabumi,” tuturnya.
Irjen Reza berharap proses pembangunan berjalan lancar serta dapat menjadi pengingat abadi atas pengabdian anggota Brimob di seluruh penjuru negeri.
“Semoga tugu ini menjadi saksi bisu pengabdian tanpa akhir Bhayangkara Negara,” ungkapnya menutup sambutan.
Sementara itu, Muhammad Sugeng Murstad (64) yang merupakan saksi sejarah menuturkan, monumen tersebut lahir dari semangat perjuangan pasukan pelopor yang berlatih di kawasan Palabuhanratu sekitar tahun 1970–1971.
“Waktu itu pasukan melakukan latihan di daerah ini, termasuk latihan tempur pantai dan penerjunan. Tahun 1971 bahkan ada latihan terjun payung di sekitar Bukit Senyum,” kenangnya.
Sugeng menambahkan, dahulu kawasan ini dikenal sebagai Gunung Butak, yang kemudian berganti sebutan menjadi Bukit Senyum karena menjadi tempat favorit warga berkumpul. Ia juga berharap adanya pembangunan fasilitas Brimob di wilayah tersebut, sebagaimana dulu pernah berdiri mes pasukan pelopor.
“Dulu di sini ada mes pelopor, bahkan sebagian digunakan di sekolah dasar. Jalan ini juga sudah ada sejak masa Belanda, dulunya jalan perkebunan. Jadi bukan jalan baru,” terangnya.
Pembangunan Tugu Pelopor Brimob diharapkan menjadi pengingat generasi penerus tentang pengabdian tanpa pamrih para anggota Brimob yang berjuang demi keamanan dan kedaulatan bangsa.
Ateu Ellah



